Perempuan Bernama Arjuna


Judul: Perempuan Bernama Arjuna
Penulis: Remy Sylado
Penerbit: Nuansa Cendekia, 2013
Tebal: 276 halaman

Sebelum buku ini terbit, saya sudah membacanya secara tuntas. Tugas saya mengamati isinya untuk keperluan rekomendasi-rekomendasi isi dan koreksi isi. Soal isi, saya tidak mempersoalkan karena memang ini karya fiksi dan sepenuhnya hak independen sang penulis. 
Lagi pula tak ada yang penting dipersoalkan di dalamnya. Karena itu ketika saya memberikan koreksi, itu hanya sebatas soal koreksi ketikan yang salah. Dan alih-alih mengkritik isinya, saya justru belajar sepenuhnya dari buku ini untuk beberapa hal: 1) isi filsafat yang menjadi topik utama 2) alur cerita, 3) riset pustaka yang dilakukan penulis, dan 4) metode menyimpulkan tema yang luas secara ringkas tanpa terjebak ke arah generalisasi. 
Ini adalah buku novel, atau karangan fiksi. Yang disebut fiksi tentunya dunia “rekaan”. Reka-reka itu bagian dari dunia kesenian yang sah oleh “undang-undang” kesusastraan. Namun demikian, pengertian reka-reka yang dilakukan penulis kawakan ini tidak secara keseluruhan, melainkan terbatas pada sosok dan setting cerita. Itu pasti fantasi dan reka-reka gurauan penulis. Jadi tak usah merisaukan siapa sebenarnya sosok perempuan bernama Arjuna itu. Yang pasti ada dan maujud, minimal di dalam cerita ini. 
Adapun untuk urusan isi, yaitu pembahasan filsafat, sudah barang tentu bukan reka-reka lagi, melainkan benar-benar ilmiah, artinya faktual. Ilmiah dalam hal ini merujuk pada pengertian bahwa Remy Sylado sedang membicarakan beragam filsafat dunia dari Yunani hingga Indonesia, dari abad kuno, sunan kalijogo hingga postmo, dikupas tuntas secara menarik melalui alur cerita dari sosok hidup “Perempuan Bernama Arjuna”. 
Ini mengagumkan karena selama ini kita jarang membaca novel yang isinya ilmiah. Jadi kekuatan novel ini tentu saja pada kekuatan ilmu pengetahuan. Adapun soal kisah-kisah seksual atau kenalakan berpikir betina bernama Arjuna itu hanya menu tambahan yang sifatnya kreativitas saja. Namun begitu tentu sebuah sensasi sendiri karena urusan esek-esek Remy Sylado memang jagonya. 
Saya tak perlu terlalu jauh membanding-bandingkan dengan karya lain, termasuk dengan Novel Dunia Sophie yang fenomenal beberapa tahun silam. Dunia Sophie punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya misalnya soal pembahasan lebih detail dengan eksperimen. Tetapi di sana juga ada kelemahan di mana tema-tema itu dibaca terlalu mbulet untuk ukuran pembaca kelas pemula. 
Adapun novel Remy Sylado ini letak kelebihannya adalah mampu secara akurat berbicara tiap-tiap filsuf dengan pemikirannya yang disimpulkan secara singkat, padat dan mudah dipahami. Kelemahannya, novel ini kurang tebal. Faktanya, ketika saya membaca buku ini dalam dua hari, sudah selesai, padahal otak masih semangat untuk melanjutkan. Ya nasib. (Semoga Remy Sylado mau menulis edisi lanjutannya…) 
Novel ini terbit jelang akhir tahun. Manfaatnya tentu luar biasa. Bisa untuk mengakhiri akhir tahun dengan penambahan ilmu, bisa untuk menyadari kekeliruan berpikir masa lalu, dan kemudian sangat penting untuk menciptakan resolusi tahun kuda 2014 mendatang. 
Semoga setelah membaca buku ini pikiran kita tangguh seperti kuda, dan sekalipun novel ini penuh aroma nafsu seksual, semoga kita dijauhkan dari hawa nafsu besar seperti kuda. Pokoknya baca dan ambil manfaatnya. [Syarif Yahya]

INTERNET MENDANGKALKAN CARA BERFIKIR KITA

judul buku: THE SHALLOWS Internet mendangkalkan cara berfikir kita
judul asli: The Shallows: What the internet is doing to our brains
penerjemah: Rudi Atmoko
penerbit: Mizan (2011), Bandung
tebal: 279



dalam hal 171:
INISIATIF GOOGLE yang paling ambisius - yang oleh Marissa Mayer disebut sebagai "peluncuran ke bulan" - adalah upaya untuk mendigitalisasikan semua buku yang pernah dicetak dan membuat teks mereka "dapat ditemukan dan dicari secara online"................

internet memberikan kemudahan dan kesenangan, tapi juga megorbankan kemampuan kita berfkir secara mendalam. demikian ditunjukkan bagaimana dalam buku ini menunjukkan bagaimana 'alat-alat' berfikir, alfabet, peta, barang cetakan, jam hingga komputer yang telah kita gunakan berabad-abad bisa mengubah cara kerja otak kita.
membaca buku cetak membuat kita dapat memfokuskan perhatan, mendorong aktivitas berfikir memdalam dan kreatif. sebaliknya internet memaksa kita menelan informasi secara instan, cepat dan massal. sehingga membuat pikiran kita mudah teralihkan. kita menjadi terbiasa membaca serba kilat dan cepat menyaring informasi , tapi akibatnya kita juga kehilangan kapasitas kita untuk berkonsentrasi, merennung dan berfikir mendalam.

PROF. KH. QURAISY SYIHAB; ULAMA ALTERNATIF



Beliau tokoh Tafsir Indonesia, tidak seperti ulama lain; beliau memiliki identitas sebagai pakar tafsir. Ini menjadi beda, di mana kebanyakan ulama Indonesia menyandang titel ‘ulama fikih’. Tampak pada pemikiran beliau yang luas, seluas Al-Quran, dalam berfikir beliau tampak berada di tengah padang luas tak berbatas. Sedang ulama lain berfikir di dalam ‘penjara-penjara mazhab’. 
Nilai lebih dari sosok bedarah Sulawesi Selatan ini, adalah ketika beliau menyampaikan gagasan-gagasannya atas ayat-ayat suci, baik dalam tulisan maupun dalam kutbahnya, beliau mampu menyampaikan nilai-nilai Al-Quran dengan sangat santun, bahasa yang ramah, dan teratur. Lebih dari itu beliau pandai meramu sejarah-hadis-fikih dipadukan dengan ayat-ayat yang beliau ketengahkan. 



Di rak buku saya ada 5 buku karya Pak Quraisy; 
1. MEMBUMIKAN AL-QURAN (fungsi dan peran wahy dalam kehidupan masyarakat). Karya ini berisikan A. Gagasan Al-Quran, yang mengupas sejarah tafsir dan perkembangannya. B. Amalan Al-Quarn, yang mengetengahkan fungsi agama, ibadah bagi kehidupan masyarakat. C. Islam dan peran Ulama. 

2. MUKJIZAT AL-QURAN (ditinjau dari aspek kebahasaan, isyarat ilmiyah dan pemberitaan ghaib). 

3. LENTRA AL-QURAN (kisah dan hikmah kehidupan). Buku ini yang paling sering saya baca, bahkan berlang-ulang dan banyak memberi saya inspirasi. Buku ini juga dianggap kontroversi oleh para ‘kiai mazhab’ tepatnya pada ulasan “Ucapan Selamat Natal”. Dalam buku ini beliau mencoba meluruskan kan pemahaman “Makna kembali kepada Al-Quran dan Sunnah” yang sering disalah tafsirkan oleh Wahabi. 

 4. WAWASAN ALQURAN (tafsir tematik atas plbagai persoalan umat.) berisi, seputar panduan kehidupan sehari-hari orang muslim, dari pribadi, keluarga, maysrakat, ekonomi, politik, ilmu tekhnologi, dll. Buku ini juga banyak menuai protes dari ‘kiai mazhab’ dalam ulasan beliau seputar “Pakaian” tepatnya pada pembahasan aurat perempuan dan jilbab.

5. SECERCAH CAHAYA ILAHI (hidup bersama Al-Quran). 

Semuanya terbitan Mizan, Ujungberung Bandung.